Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Inisiasi De Britto itu.........

"..Jangan Lompati tangganya!" "..Habiskan Makanannya!" "..Jangan Tolah Toleh!" "..Hei! Cepat! Lambat Kalian!" "..Jangan egois!" Inisiasi. Lebih dari beberapa tahun yang lalu terjadi, namun kenangan itu tetap tinggal sampai sekarang. Teriakan seksi disiplin bak auman singa menggema di seluruh penjuru sekolah. Tiada ampun dari mereka bagi kami yang melakukan kesalahan, bahkan, kesalahan yang sangat kecil sekalipun. Muka algojo yang penuh amarah menatap dalam mata kami, seakan mereka menyimpan dendam yang berkobar-kobar. Gedoran pintu kamar mandi di malam puncak adalah memori yang pasti teringat didalam sanubari setiap anak JB, sekalipun ia sudah menjadi alumni bertahun-tahun Atribut. Ya, atribut. Untuk pertama kalinya aku bisa melalui malam tanpa tertidur sedikitpun. Bergulat dengan binatang ini ketika para siswa di sekolah lain sedang terhanyut dalam mimpinya. Benar-benar menjengkelkan ketika pada akhirnya aku ha...

Pandangan Subyektif mengenai Pernikahan Beda Agama - Hubungan Perkawinan Beda Agama dan Sila ketiga

` Disclaimer : Tulisan ini pernah dikirimkan sebagai kewajiban menuntaskan nilai UAS saya di kampus. Tulisan ini hanyalah pendapat dari penulis yang disertai sumber yang ada.  Saya juga masih belajar teologi. Maka dari itu saya masih terus belajar. Mohon maaf jika ada kekurangan ahahaha PERKAWINAN BEDA AGAMA dan SILA KETIGA Pendahuluan Indonesia merupakan negara yang multikultural, salah satunya adalah keberagaman mengenai agama. Perkawinan beda agama tidak dapat dihindarkan dalam masyarakat multikultural. Dalam tulisan ini, penulis ingin membahas diperbolehkannya atau tidak perkawinan beda agama, melalui studi dengan melihat dan membandingkan Sila ketiga pancasila, UU No.1 Tahun 1974, Tata Laksana Gereja Kristen Indonesia, Publikasi  Keuskupan Agung Jakarta, pendapat dalam agama Hindu dan Islam. Menurut penulis, dari situlah terlihat bagaimana dasar dalam sebuah perkawinan beda agama dapat diambil dan dari situlah kita dapat mengambil sikap. Inti Pembahasan ...

Pojok Teologi - Pengantar Surat Galatia

     Disclaimer: Saya juga masih belajar teologi. Maka dari itu saya masih terus belajar. Ini adalah hasil ketikan saya sendiri. Mohon maaf jika ada kekurangan ahahaha _____________          A.     Pengantar Surat yang ditulis oleh Paulus ini adalah sebuah usaha dalam menjawab berbagai masalah yang terjadi pada jemaat di Galatia. Dalam penulisan surat ini, ia menujukan tulisan ini kepada jemat-jemaat di Galatia ( ταις εκκλησιαις της Γαλατιας – to the chuches of Galatia)   (Matera 1992, 19) . Alkitab versi Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Indonesia memberi judul kitab ini “Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia”. Jemaat di Galatia bukanlah jemaat yang kecil. Paulus menujukan surat ini bukan kepada suatu komunitas saja, melainkan beberapa kongregasi-kongregasi yang tersebar di seluruh penjuru Galatia  (Matera 1992, 19) . Pada dasarnya, Paulus menulis surat tidak dengan tanpa alasan, melainkan surat itu berfungsi...